Rabu, 29 September 2010

Sekoteng Stasiun Bukittinggi


Di ranah minang minuman yang paling top yaitu Teh talua (teh telor), tapi kalau di tanah jawa Sekoteng.
Dulu Tan Baro waktu ke Jawa pertama kali yang ditemuinya adalah keponakannya yang berdagang di tanah abang Jakarta, Oleh keponakannya ini Tan Baro diajak ke Yogya untuk menemui keponakannya yang kuliah di salah satu perguruan tinggi disana. Di Yogya Tan Baro diajaklah oleh keponakannya yang berdua ini untuk melihat suasana Yogya di waktu malam.
Yang pertama kali mereka kunjungi adalah Alun-alun utara keraton yogyakarta, disini banyak ditemui lesehan,
Mereka pun ikut lesehan sambil makan jagung bakar dan menikmati segelas sekoteng untuk menghangatkan badan dari suasana malam. Sebelum meminum sekotengnya Tan Baro sempat bertanya pada kedua keponakannya  minuman apa gerangan yang mereka minum? Namun keponakannya bukannya menjelaskan apa itu sekoteng tapi hanya menyuruh nikmati saja.
Dari Alun-alun utara mereka bertiga pun berjalan kaki menuju Jalan Molioboro  yang memang jaraknya untuk ukuran Tan Baro tidak lah jauh sebab di kampung dia juga biasa jalan kaki.
 Disini rupanya perut Tan Baro terasa lapar, Maka keponakannya pun mengajak Tan Baro makan Pecel Lele sambil lesehan di jalan yang terkenal ke seluruh indonesia ini. (Saking terkenalnya Tan Baro pun hapal lagu Molioboro zaman bahelak yang irama keroncong sampai lagu Kla Project yang berirama Pop kreatif dengan judul yang sama). Ketika mau pesan minuman Tan Baro mulai kumat dengan bawaan minang aslinya yang sok gengsian, Dia tidak mau minum Air putih atau hanya teh botol, dilihatnya daftar menu yang ada diatas meja di depannya Dengan berlagak sok tau dia pun pesan Wedang jahe segelas sedangkan keponakannya pesan Teh botol saja.
Malam belum terlalu larut dengan menumpang taxi mereka bertiga melanjutkan Night city tour mereka ke Padang tritis. Di atas taxi perut Tan Baro mulai terasa sakit, tapi dia pikir mungkin terlalu kenyang makan di jalan Molioboro tadi. Mereka pun sampai di Pantai Padang tritis.
Baru saja mereka turun dari taxi para pelayan warung-warung yang ada di sepanjang pantai itu telah menyambut mereka dengan tawaran agar mampir ke warung mereka. Terbujuk oleh rayuan para pelayan tersebut mereka bertiga pun mampir ke salah satu warung.
Belum lagi pantat mereka terduduk sudah ditawari mereka mau minum apa?
Terpaksalah mereka membuka-buka daftar menu yang ada, agar yang punya warung tidak kecewa mereka pun pesan minuman saja. Kedua keponakan Tan Baro pesan minuman ringan (soft dring) dan Tan Baro karena gengsi bertanya pesan Bandrek. Kedua keponakan Tan Baro sempat beradu pandang ketika Tan Baro pesan Bandrek tapi mereka takut membantah Mamaknya (paman).
Baru seteguk Tan Baro minum perut Tan Baro langsung melilit-lilit dan ingin buang air besar.
Di Toilet belum lagi Tan Baro sempat buka celananya untuk buang air besar mencretnya sudah duluan keluar, terpaksalah Tan Baro berbasah ria. Namun bukan Tan Baro namanya kalau tak bisa berkilah menutup malu ketika ditanya keponakannya kenapa celana Tan Baro basah, Tan Baro dengan santai menjawab bahwa celananya basah karena terpeleset waktu di toilet sehingga terjatuh. Rahasia Tan Baro ini sampai sekarang masih rapi tersimpan.
Saat ini, sepuluh tahun kemudian Tan Baro tak perlu lagi pergi ke jawa untuk bernostalgia tentang perkenalannya dengan SEKOTENG, cukup pergi ke Stasiun di Bukittinggi...

Rabu, 08 September 2010

Selamat Idul fitri 1 Syawal 1431 H

 
Setiap perbuatan, tutur kata, atau perasaan tak luput dari keliru, kilaf dan salah oleh karena itu
kepada semua Kerabat, saudara, dan teman-teman pada hari baik dan bulan baik ini Kami sekeluarga
Mohon keikhlasan dan kerendahan hati untuk memaafkan kami.

Selamat Idul fitri 1 Syawal 1431 H, Mohon maaf lahir & batin.

Jumat, 03 September 2010

Sulit atau tak mau dalam meminta maaf.

Kalimat bijak berbunyi "Tak ada manusia yang luput dari kilaf, salah atau keliru". Tapi tak semua orang menyadari apakah dia telah melakukan suatu kekeliruan, kesalahan atau kekilafan. Bagaimana dengan diri kita sendiri? Mudah-mudahan kita menjadi orang yang mampu introspeksi diri sehingga kita menjadi orang yang selalu mudah minta maaf dan mudah memaafkan orang lain. Apalagi di bulan ramadhan yang suci ini dan sebentar lagi menyambut Idul fitri.